Senin, 19 Maret 2012

* eNjOY YoUr LiFe *


Hidup ini banyak susahnya, banyak deritanya, jika kita merasakannya dari sudut pandang yang sempit, tapi secara luas hidup ini ternyata lebih nikmat dari yang kita bayangkan, jika kita bisa mengesampingkan masalah materi dan mulai menikmatinya dari yang abstrak dan tak terlihat. Karena Kebahagiaan tidak tergantung dari berapa banyak yang harus engkau nikmati, tetapi bagaimana engkau menikmati apa yang engkau miliki.


Hidup akan selalu penuh dengan masalah, tugas kitalah untuk menyederhanakn masalah rumit, daripada merumitkan masalah yang sederhana. Akar dari kebahagiaan adalah dengan rasa syukur dan menyadari bahwa kehidupan memang harus selalu dengan persoalan, utk dihadapi, bukan untuk ditakuti. Karena satu-satunya tempat yang bebas masalah hidup hanyalah LIANG KUBUR.
Kebahagiaan itu terletak di hati. Merasakan bukan mengamati. Andai saja hidup kita bergelimang harta dan kesenangan dunia lainnya namun hati kita tetap merasakan kegersangan, kehampaan, hidup tak tenang, pikiran selalu was-was, Apakah itu sebuah kebahagiaan?

Nabi pernah menyampaikan, bahwa Hati manusia itu seperti besi, yang akan berkarat jika tak diasah. Bgaimana agar tetap tajam dan tidak berkarat? Hanya dengan Al-Quran dan mengingat mati. Dalam artian, senantiasa ingat bhwa kehidupan ini terbatas, akan ada pertanggungjawaban stelah kita meninggal. Kita harus bisa mempersiapkan bekal dengan pedoman Al-Quran, induk dari segala ilmu pengetahuan. Karena power of life ada didalam Al-Quran ini. Sayangnya, kebanyakan kita hanya berusaha untuk membacanya saja, tanpa tertarik untuk lebih mendalaminya lebih lanjut.

Mempelajari Al-Quran memang tidak akan mendapat piagam apapun yang akan merubah karir dan akademik kita. Tetapi piagam dan penghargaan yang tinggi akan Allah berikan pada kita di setiap detik yang kita jalani, setiap kata akan menjadi pahala, setiap tawa akan menjadi bermakna, tiap langkah akan lebih berguna. Karena semuanya mendasari pada keinginanNya.

Kunci Rumah kebahagiaan adalah menikmati proses kehidupan dengn syukur. Gembok dari pintu kebahagiaan itu ada pada ego dan kesombongan kita. Ketika ego tersingkir, gembok akan mudah di buka. Dikala kita bisa membuka gembok dengan syukur yang mendalam, maka akan terlihat ruangan bahagia dengan jendela tawakkal yang selalu terbuka. Atap kasih sayang Allah akan selalu menaungi rumah kebahagiaan, sedangkan lantai taqwa dan alunan Al-quran akan berpadu dengan kata yang menyejukkan dalam setiap komunikasi penghuninya.

Tidak semua keinginan harus terpenuhi. Dikala engkau tidak bisa menemui apa yang engkau inginkan, langkah yang perlu engkau lakukan adalah :
“Tuliskan keinginanmu dengan pensil doa, lalu berikan penghapusnya pada Allah. Izinkan Dia menghapus apa yang tidak disetujui, dan menggantinya dengan yang lebih baik.”


Wallahu a'lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar